Takut akan Tuhan adalah Permulaan Pengetahuan

Akrobat Politik vs Politik Akrobat

Akrobat Politik vs Politik Akrobat

oleh : Estomihi Simatupang
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas MPU Tantular


Atraksi Akrobat adalah sebuah pertunjukan kemahiran atau ketangkasan fisik yang dilakukan oleh para pemain profesional dan terlatih. Dengan aksi akrobat ini diharapkan dapat menarik perhatian dan minat masyarakat untuk menonton pertunjukan akrobat ini. Untuk menarik perhatian masyarakat, maka dalam setiap pertunjukan akrobat selalu ada hal-hal baru yang ditawarkan kepada masyarakat meskipun aktraksi itu tidak jauh berbeda dengan aktrasi yang pernah dipertunjukkan atau dipertontonkan sebelumnya ( hanya dimodifikasi sedikit). 

Kini atraksi aktrobat tidak lagi hanya pertunjukan kemahiran atau ketangkasan fisik saja tetapi juga telah merambat ke dalam dunia politk yang menjadi sebuah pertunjukan kemahiran atau ketangkasan politik yang dilakukan oleh para pemain politik baik politik perorangan atau politik partai. 


Entah kapan atraksi akrobat dalam dunia politik ini dimulai, tetapi yang pasti  atraksi akrobat dalam dunia politik ini sudah lama berlangsung dan sudah pernah dilakukan oleh segelintir pelaku politik. Melihat keberhasilan akrobat dalam dunia politik, sepertinya akrobat dalam dunia politik menjadi tren yang harus dilakukan dalam berpolitik. 

Sepertinya dalam atraksi akrobat fisik untuk menarik perhatian masyarakat demikian juga halnya atraksi akrobat dalam dunia politik. Para pelaku politik hanya cukup mempoles dan membumbui apa yang telah mereka lakukan sebelumnya agar dapat kembali menarik perhatian masyarakat.

Pertunjukan dalam atraksi akrobat fisik identik dengan gaya melompat dan melayang layang. Untuk membuat pertunjukan agar lebih seru dan mendapat respon dari penonton. Maka penonton akan dibuat histeris dengan cara para pemain dibuat seolah-olah akan beresiko celaka. Demikian juga dengan atraksi akrobat dalam dunia politik, seolah-olah para pemain politik berani mengambil resiko demi membela kepentingan rakyat padahal tidak ada resiko yang akan mereka dapat. 





Atraksi akrobat dalam dunia politik sedikit berbeda dan lebih berkembang dari pada aktraksi akrobat pertunjukan fisik. Dalam dunia politik atraksi ada dua jenis yaitu atraksi akrobat politik dan aktrasi politik akrobat. Meskipun kedua-duanya memilliki perbedaan tetapi memiliki tujuan yang sama.

Atraksi Akrobat politik memiliki kesamaan dengan atraksi akrobat fisik yang mana yang menjadi fokus adalah permainan politik yang dimainkan oleh pemain itu sendiri untuk menarik perhatian penonton agar tertuju padanya dengan cara melompat-lompat dan melayang-layang seolah-olah akan beresiko celaka yang membuat penonton merasa histeris. Demikian halnya dilakukan oleh para akrobat politik dalam menarik perhatian dan simpati masyarakat terhadap langkah politik yang diambilnya. 

Atraksi politik akrobat berbeda jauh dengan atraksi akrobat politik, karena dalam atraksi politik akrobat yang berakrobat (melompat-lompat dan melayang-layang) untuk menarik perhatian masyarakat agar histeris adalah politiknya. Politiknya yang membuat masyarakat histeris seolah-olah akan mengalami sebuah resiko karena membela kepentingan rakyat. 
Read More
Politik Jampi-Jampi

Politik Jampi-Jampi




oleh Estomihi Simatupang
Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Hukum Universitas Krisnadwipaya

Mulut dukun itu komat-kamit mengucapkan jampi. Jampi jika diartikan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan daya gaib. Selain untuk mengobati, mengusir dan mencelakai orang, jampi-jampi juga dapat dipakai menjadi sebuah mantra untuk memikat atau menarik perhatian seseorang agar mau mengikuti kemauan daripada orang yang melakukan jampi-jampi tersebut. Jampi-jampi jenis yang terakhir ini dikenal atau disebut dengan istilah jampi-jampi pelet atau jampi pemikat. Jampi pemikat pada umumnya dipakai seseorang karena cintanya  ditolak alis bertepuk sebelah tangan. Jampi-jampi ini dipakai sebagai salah satu cara agar orang tersebut berbalik dari yang tidak mencintainya menjadi mencintainya meskipun cara ini bertentangan dengan norma agama. 

Dalam dunia politik hal inipun terjadi, ketika pesona politiknya tidak lagi mampu memikat dan ketika kekuatan politiknya tidak lagi mampu untuk menarik dan ketika langkah politiknya tidak lagi disukai maka salah satu cara untuk mengubahnya adalah dengan cara memakai politik jampi-jampi. Politik jampi-jampi dapat dikatakan sebagai sebuah politik gaib. Sebagaimana jampi-jampi yang tidak terlihat tetapi mempunyai daya gaib yang dapat mewujudkan keinginan sipemakai jampi-jampi tersebut. Demikian juga dengan politik jampi-jampi, dengan jampi-jampi politik yang tidak terlihat oleh siapapun akhirnya dapat mencapai tujuan politiknya. 
Read More
Lawan menjadi Kawan dikala Kawan menjadi Lawan

Lawan menjadi Kawan dikala Kawan menjadi Lawan



by : Estomihi Simatupang
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mpu Tantular

Ada istilah dalam dunia politik yang mengatakan bahwa "tak ada kawan yang abadi tetapi yang ada adalah kepentingan abadi". Istilah ini menggambarkan bahwa siapapun bisa menjadi kawan dan siapapun bisa menjadi lawan tergantung dari pada kepentingan dan tujuan politiknya. 

Akan menjadi kawan ketika kepentingan atau tujuan politiknya sama. Dan akan menjadi lawan ketika kepentingan atau tujuan politiknya berbeda. Tidak peduli apakah tadinya lawan yang penting satu kepentingan dan tujuan. Ironisnya dalam dunia politik harga diri atau idealisme tergadai atau terjual karena kepentingan itu. Dalam dunia politik hal yang seperti ini adalah sesuatu hal yang biasa dan lumrah dan tak perlu malu atau jaim. Karena dalam dunia politik meskipun kita berkawan kita tidak akan pernah mendapat arti dari pada nilai-nilai Perkawanan itu sendiri. Karena dalam dunia politik hal itu tidaklah dibutuhkan karena dasar perkawanan yang dibangun adalah berdasarkan kepentingan yang juga diikat oleh kepentingan itu dan akan lepas sendiri ketika kepentingan itu selesai.

Kelanjutan perkawanan akan ditentukan oleh kepentingan atau tujuan politiknya masing-masing. Kepentingan dan tujuan politik itulah yang menentukan apakah akan menjadi kawan atau menjadi lawan.   

Namun perlu digaris bawahi bahwa dalam dunia politik tidak ada kepentingan abadi tetapi yang ada adalah kepentingan sesaat. Mengapa demikian karena politik itu dinamis, bergerak dan tak pernah puas. Lawan menjadi Kawan dikala Kawan menjadi Lawan itulah politik yang sesungguhnya.
Read More
Politik Bak Sebuah Seni Lukis

Politik Bak Sebuah Seni Lukis


oleh Estomihi Simatupang, SH
Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Hukum Universitas Krisnadwipayana


Seni Lukis adalah kreatif/imajinasi manusia yang diekrepresikan melalui lukisan. Seni lukis bukan hanya sekedar karya yang menghasilkan sebuah gambar, tetapi juga  ada makna dan pesan yang ingin disampaikan dalam lukisan tersebut. Jika sebuah lukisan dihasilkan tanpa adanya unsur seni yang terkandung dalam lukisan tersebut maka lukisan tersebut bukanlah sebuah karya seni tetapi tak lebih dari sekedar lukisan biasa.

Tidak semua orang dapat membaca makna dan pesan yang terkandung dalam sebuah lukisan, hanya mereka yang benar-benar memiliki hobi atau yang mau mempelajari  seni lukis saja yang dapat membaca dan mengerti makna dan pesan yang disampaikan dalam lukisan tersebut. Bagi orang awam, melihat sebuah lukisan yang dihasilkan dari sebuah seni hanya melihat keindahan lukisan tersebut tanpa mengerti makna dan pesan dari lukisan tersebut.

Seni lukis tidak hanya menghasilkan sebuah lukisan dengan gambar yang indah saja tetapi juga menghasilkan sebuah lukisan yang hanya corat-coret saja. Seni lukis yang seperti ini bagi orang awam pada umumnya tidak disukai dan membuat bingung karena mereka tidak mengerti makna dan pesan dari lukisan corat-coret tersebut.

Sepertinya halnya seni lukis, politik dapat diibaratkan sebagai sebuah seni lukis yang tidak semua orang dapat mengerti maksud dan tujuan dari sebuah politikm karena dalam sebuah politik terkandung sebuah maksud dan tujuan yang akan dicapai tanpa menjelaskannya secara jelas dan gamblang. Hanya mereka yang memiliki hobi politik atau yang tahu politik saja yang dapat membaca dan mengerti maksud dan tujuan dari sebuah politik. Seperti memakan sebuah makanan tanpa rasa (hambar) demikian juga bagi orang awam, melihat politik adalah seperti melihat sebuah lukisan yang tidak memiliki makna dan pesan.
Read More