Sejarah Arbitrase di Indonesia
Sejarah Arbitrase di Indonesia.
Pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda, Arbitrase dibagi menjadi 3 Golongan, yaitu :
1. Golongan Timur Asing dan Eropa
berlaku RV (Reglement op de Rechtsvorering).
Diatur dalam Pasal 615 s/d 651 RV (Ruang Lingkup dan fungsi keputusan wasit)
Pertama Pasal 615 s/d 651 RV, yang meliputi :
– Persetujuan arbitrase dan pengangkatan para arbiter (Pasal 615 s/d 623 RV)
– Pemeriksaan di muka arbitrase (Pasal 631 s/d 674 RV)
– Putusan Arbitrase (Pasal 631 s/d 674 RV)
– Upaya-upaya terhadap putusan arbitrase (Pasal 641 s/d 674 RV)
– Berakhirnya acara arbitrase (Pasal 648-651 RV)
2. Golongan Bumiputera yang berada di Luar Jawa dan Madura
berlaku Rbg (Rechtreglement Buitengwesten).
Diatur dalam Pasal 705 Rgb "Jika orang Indonesia dan Timur Asing menghendaki perselisihan mereka diputuskan oleh Juru Pisah, maka mereka wajib menuruti Putusan Pengadilan perkara yang berlaku bagi bangsa Eropa
3. Bumiputera yang berada di Jawa dan Madura
berlaku HIR (Herzien Indonesia Reglement). Diatur dalam Pasal 377 HIR.
0 Response to "Sejarah Arbitrase di Indonesia"
Post a Comment
berandahukum.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE